KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL, TRANSFORMASIONAL DAN KEPEMIMPINAN
KARISMATIK
Model Kepemimpian
Transaksional
Burns (1978), mendefinisikan kepemimpinan transaksional
sebagai bentuk hubungan yang mempertukarkan jabatan atau tugas tertentu jika
bawahan mampu menyelesaikan dengan baik tugas tersebut.
Dimensi Perilaku Kepemimpinan Transaksial
contingent
reward,
active
management by exception,
passive
management by exception.
Dimensi-Dimensi KT
}
Perilaku contingent reward terjadi
apabila pimpinan menawarkan dan menyediakan sejumlah
imbalan jika hasil kerja bawahan memenuhi
kesepakatan.
} Active management by exeption, jika pimpinan menetapkan sejumlah aturan yang perlu ditaati dan
secara`ketat ia melakukan kontrol agar bawahan
terhindar dari berbagai kesalahan, kegagalan dan melakukan intervensi dan koreksi untuk perbaikan.
} passive
management by exeption, pemimpin hanya dapat melakukan intervensi dan koreksi apabila masalahnya makin memburuk atau bertambah serius.
LEADER-MEMBER EXCHANGE (LMX)
} Menurut Liden, Wayne & Stilwell
yang dikutif Robbins (2003), dalam teori LMX si pemimpin secara implisit
mengkategorikan bawahan itu sebagai seorang “dalam” atau “luar”.
} Dalam teori kepemimpinan transaksional
(transaction leadership) memotivasi pengikut dengan menunjuk pada kepentingan diri sendiri.
MODEL
KEPEMIMPINAN TRANSFORMASONAL
Model kepemimpinan ini
digagas Bernard M. Bass (1985),
bertujuan untuk mendorong
extra effort para pengikut (followers), bawahan
(subordinat) atau konstituennya untuk mencapai
performansi yang diharapkan (expected performance) dan
performansi yang melebihi dari apa yang diekspektasikan
mereka.
DIMENSI-DIMENSI
KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL
·
Karismatik
(charismatic),
·
Inspirasional
(inspirational),
·
Konsiderasi
individual dan
·
Stimulasi intelektual
KARISMATIK
a.Memperlihatkan visi, kemampuan dan
keahliannya serta tindakan yang lebih mendahulukan
kepentingan organisasi dan kepentingan orang
lain (publik) daripada kepentingan pribadi.
b. Atribut tsb, dijadikan suri tauladan,
idola dan model panutan oleh bawahannya yaitu idealized influence.
IDEALIZED INFLUENCE
} Pemimpin berupaya mempengaruhi bawahannya melalui komunikasi langsung dengan menekankan pentingnya nilai-nilai,
komitmen dan keyakinan serta bertekad mencapai tujuan dengan
mempertimbangkan akibat moral etik dari keputusan yang diambil.
} Ia memperlihatkan kepercayaan
pada cita-cita dan keyakinannya serta menomersatukan kebutuhan bawahan
sehingga berdampak menjadi dikagumi, dipercaya dan
dihargai dan bawahan berusaha mengidentifikasikan
diri dengannya.
} Implikasinya bawahan termotivasi
untuk mengoptimalkan pencapaian tujuan bersama
INSPIRATIONAL MOTIVATION
} Inspirational motivation dilakukan dengan
cara memotivasi dan memberikan inspirasi kepada bawahan melalui
pemberian arti dan tantangan terhadap tugas bawahan.
} Cara ini diharapkan meningkatkan semangat kelompok, antusiasme dan optimisme,
sehingga harapan-harapan itu menjadi penting dan perlu direalisasikan melalui
komitmen yang tinggi.
Pemimpin
Terpercaya
} Kemampuan seorang pemimpin mengkomunikasikan
harapan akan kinerja yang tinggi dan mengungkapkan keyakinan follower dapat mencapai pengharapan
itu, menimbulkan
kepercayaan, kekaguman, loyalitas dan rasa hormat bawahan kepada pemiminnya.
} Dalam perspektif komunikasi, kesuksesan kelompok kerja adalah saling percaya (Sudarwan,
2004).
INTELECTUAL STIMULATION
} Pemimpin mendorong
bawahan untuk memikirkan kembali cara kerja dan mencari cara-cara kerja baru
dalam menyelesaikan tugasnya.
} Pengaruh positif dari cara ini adalah menimbulkan semangat belajar tinggi. Individualized
consideration, dimana pimpinan memberikan perhatian
pribadi kepada bawahannya, seperti memperlakukan mereka sebagai pribadi yang
utuh dan menghargai sikap peduli mereka terhadap organisasi.
} Pengaruhnya adalah bawahan
merasa diperhatikan dan
diperlakukan secara`manusiawi oleh pimpinannya.
Karakteristik TL
} Melalui karisma dan atau individualized,
transformational leader menstimuli extra
effort antar followers-nya
dan membangkitkan heingh effort
para follower dengan menggunakan intellectual
stimulation yang mereka miliki.
} Ciri seorang pemimpin intellectual
stimulation adalah memiliki kompetensi (general
intellegence, cognitive creativity dan experience) dan orientasi yang terarah
(rational, empirical, existencial dan idealistic).
Perbedaan TL dan LMX
} Teori kepemimpinan
transaksional menjelaskan hubungan antara atasan dan bawahan berupa proses
transaksi dan pertukaran (exchanges process) bersifat ekonomis. Sedang teori
kepemimpinan transformasional menjelaskan hubungan antara atasan dan bawahan
yang didasari nilai-nilai, keyakinan-keyakinan dan asumsi-asumsi mengenai visi
misi organisasi.
} Teori kepemimpinan
transaksional mendasarkan diri pada
pertimbangan ekonomis-rasional sedang teori kepemimpinan transformasional
mendasarkan diri pada pertimbangan pemberdayaan potensi manusia.
Aplikasi
} Kepercayaan adalah suatu harapan
positif bahwa orang lain tidak akan-melalui kata-kata, tindakan atau keputusan
bertindak secara oportunistik (Robbins, 2003).
} Istilah secara oportunistik merujuk
pada risiko dan kerentanan yang inheren dalam setiap hubungan kepercayaan.
} Menurut Schindler & Thomas (dalam
Robbins, 2003), terdapat lima dimensi kunci yang melandasi konsep tentang
kepercayaan yaitu keterpaduan, kompetensi, konsistensi, loyalitas dan
keterbukaan.
} Keterpaduan (integritas) merujuk pada kejujuran dan keadaan yang sebenarnya.
Karena tanpa karakter moral dan kejujuran dasar, kepercayaan kehilangan
maknanya.
} Kepercayaan merupakan atribut utama yang diasosiakan
dengan kepemimpinan.
} Implikasinya, bila followers mempercayai
pejabat itu sebagai pemimpinnya, mereka bersedia berkorban bagi tindakan sang pemimpin dan percaya bahwa hak dan
kepentingannya tidak akan disalahgunakan.
} Dengan demikian rasa hormat diberikan kepada
pemimpin, karena integritas, kompetensinya, konsistensinya, loyalitasnya serta
keterbukaannya.
} Adanya pejabat terlibat dalam kasus
tindak pidana korupsi, merupakan bentuk pengingkaran kepercayaan yang diberikan
oleh rakyat.
Emosi
Pemimpin
karismatis atau transformasional menggunakan emosi sebagai katalis untuk
mencapai hasil yang lebih baik dari yang diperkirakan
CEK
BUKU TULIS!!!!!!!!!!!!!!
x
Tidak ada komentar:
Posting Komentar