Kamis, 03 Januari 2019

Mewirausahakan Birokrasi


1.      Pemerintahan Katalis : Mengarahkan Ketimbang Mengayuh
ð  Mendefinisikan Ulang Kepenguasaan: Selama 50 tahun yang lalu, kebanyakan pemimpin negara beranggapan bahwa peran pemerintah memiliki satu dimensi: Mengumpulkan pajak dan memberikan pelayanan. Di Washington para pemimpin belajar bagaimana mengumpulkan berbagai kelompok masyarakat untuk bersama membangun dan memecahkan masalah, bagaimana mengarahkan ketimbang mengayuh.
ð  Lebih Kecil Tapi Lebih Kuat: Pemimpin seperti Lawton Chiles dan George Latimer mengetahui bahwa mereka bisa mengarahkan secara lebih efektif jika mereka membiarkan orang lain lebih banyak mengayuh. Mengarahkan akan lebi sulit jika energi dan otak yang terbaik dari suatu organisasi dipergunakan untuk mengayuh.
ð  Memisahkan “Mengarahkan” Dari “Mengayuh” : Upaya mengarahkan membutuhkan orang yang mampu melihat visi dan kemungkinan serta mampu menyeimbangkan tuntutan yang saling bersaing untuk mendapatkan sumber daya. Upaya mengayuh membutuhkan orang yang secara sungguh-sungguh memfokuskan pada satumisi dan melakukannya dengan baik. Metode terbaik peru dicari dalam upaya mengarahkan organisasi mencapai sasarannya. Sedangkan upaya mengayuh organisasi akan cenderung mempertahankan metode organisasi tersebut.
ð  Swastanisasi :Pasar swasta menangani banyak tugas lebih baik dibanding administrasi pemerintah, tetapi tidak semua tugas.
2.      Pemerintahan Milik Masyarakat : Memberi Wewenang Ketimbang Melayani
ð  Mengalihkan Kepemilikan Dari Birokrasi Ke Masyarakat. Apa yang diharapkan oleh warga negara adalah lebih banyak kontrol atas persoalan-persoalan yang secara langsung, Disinilah tepatnya demokrasi partisipatori menjadi kenyataan dalam pemerintahan Amerika.
ð  Mc Knight menyatakan komunitas memiliki komitmen yang lebih besar terhadap para anggotanya ketimbang sistem penyampaian pelayanan klien, komunitas lebih memahami masalahnya sendiri ketimbang tenaga profesional di bidang pelayanan, Kalangan profesional dan birokrasi memberikan pelayanan sedangkan masyarakat memecahkan masalah, lembaga-lembaga dan para profesional menawarkan “pelayanan”sedangkan masyarakat           menawarkan kepedulian, Komunitas lebih fleksibel dan kreatif ketimbang birokrasi pelayanan yang besar, dan sebagainya.
3.      Pemerintahan yang Kompetitif : Menyuntikkan Persaingan Ke Dalam Pemberian Pelayanan
ð  Keuntungan kompetisi adalah efisiensi yang lebih besar: mendatangkan lebih banyak uang. Ketika organisasi pelayanan dilibatkan dalam kompetisi murni, segala sesuatupun berubah, mereka yang memberikan pelayanan buruk dengan harga tinggi pelan-pelan tersingkir, sementara mereka yang memberikan pelayanan yang bermutu dengan harga yang wajar tumbuh semakin besar.
4.      Pemerintahan yang Digerakkan Oleh Misi : Mengubah Organisasi Yang Digerakkan Oleh Peraturan
ð  Organisasi yang digerakan oleh misi, lebih efisien dan efektif dibandingkan organisasi yang gerakan oleh peraturan: mereka mendatangkan hasil yang lebih baik; organisasi yang digerakan oleh misi lebih inovatif ketimbang yang digerakan oleh peraturan; organisasi yang digerakan oleh misi lebih fleksibel; organisasi yang digerakan oleh misi lebih memiliki semangat yang tinggi daripada organisasi yang digerakan oleh peraturan.
5.      Pemerintahan yang Berorientasi Pada Hasil: Membiayai Hasil, Bukan Masukan
ð  Meletakan Ukuran Kinerja pada Pekerjaan:    Strategi yang paling umum adalah upah kinerja: sejenis sistem penilaian jasa atau bonus bagi perorangan dan atau kelompok yang berprestasi tinggi.
ð  Penganggaran Untuk Hasil: dalam pemerintahan, pendongkrak yang paling penting untuk mendorong prilaku adalah anggaran. Organisasi berorientasi hasil ahirnya menyadari bahwa mereka perlu mengembangkan sistem anggaran yang membiayai hasil ketimbang masukan.
6.      Pemerintahan Berorientasi Pelanggan: Memenuhi Kebutuhan Pelanggan, Bukan Birokrasi
ð  Pemerintah yang paling demokratis lahir untuk melayani pelanggannya. Satu-satunya cara untuk merespon kebutuhan pelanggan adalah menempatkan sumber daya di tangan pelanggan dan membiarkan mereka memilih. Sistem berorientasi pelanggan memiliki keungulan seperti: memaksa pemberi jasa untuk dapat bertanggung jawab kepada pelanggannya, merangsang lebih banyak inovasi, memberi kesampatan kepadaorang untuk memilih di antara berbagai macam pelayanan, pemborosan lebih sedikit karena pasokan disesuaikan dengan permintaan, mendorong pelangganuntuk membuat pilihan dan mendorong untuk menjadi pelanggan yang berkomitmen, dan menciptakan peluang besar bagi keadilan.
7.      Pemerintahan Wirausaha: Menghasilkan Ketimbang Membelanjakan
ð  Mencetak laba melalui perjanjian pembanguna merupakan salah satu metode yang digunakan oleh pemerintahan wirausaha. Cara yang paling aman untuk menghasilkan pendapatan diluar pajak adalah membebani/memungut mereka yang menggunakan pelayanan pemerintah. Pungutan mempunyai dua keuntungan: menghasilkan uang dan menurunkan permintaan akan layanan pubik tertentu. Kedua, membantu menyeimbangkan anggaran publik.  Karakteristik ketiga pada pemerintah wirausaha adalah suatu prespektif “investasi” suatu kebiasaan menghitung laba dari pembelanjaan sebagaimana suatu investasi.
8.      Pemerintahan Antisipatif: Mencegah Daripada Mengobati
ð  Perencanaan strategis adalah proses penelitian situasi yang sedang berlangsung ke arah ke masa depan dari suatu organisasi dan masyarakat, penetapan sasaran, pengembangan strategi untuk mencapai sasaran tersebut, serta pengukuran hasil.  Ada cara-cara untuk membentuk pandangan kedepan, sekalipun dalam lingkungan politis. Yaitu dengan: penganggaran jangka panjang, penganggaran lintas departemen, dana kontingensi, akuinting untuk hasil jangka panjang, pemerintah regional(yuridiksi), dan mengubah sistem politik.
9.      Pemerintahan Desentralisasi: Dari Hierarki Menuju Partisipasi dan Tim Kerja
ð  Lembaga yang terdesentralisasi mempunyai  sejumlah keunggulan: lebih fleksibel dan dapat memberi respon dengan cepat terhadap lingkungan dan kebutuhan pelanggan yang berubah; jauh lebih efektif; jauh lebih inovatif; menghasilkan semangat yang lebih tiggi, lebih banyak komitmen, dan lebih besar produktivitasnya.
10.  Pemerintahan Berorientasi Pasar: Mendongkrak Perubahan Melalui Pasar
ð  Mekanisme pasar memiliki banyak keunggulan dibanding mekanisme admnistratif. restrukturisasi pasar memungkinkan pemerintah untuk mencapai skala yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah-masalah serius.
ð  Kelemahan program administrasi yaitu dikendalikan oleh parlemen bukan pelanggan, program digerakan oleh politik bukan kebijakan, program menciptakan “bidang tanah” yang kemudian dipertahankan mati-matian oleh wakil pemerintah, program cenderung membentuk sistem pemberian jasa yang terfragmentasi, progrram jarang mati, program jarang mencapai skala kebutuhan untuk membuat dampak yang berarti, dan program biasanya menggunakan perintah bukan insentif.
11.  Mengumpulkan Semua Menjadi Satu
ð  Paradigma Baru: Semua pemerintah harus besar, tersentralisasi dan birokratis, kami tak melihat perubahan tersebut. Yang kami butuhkan adalah suatu kerangkan baru untuk memahami pemerintahan, suatu cara berpikir baru mengenai pemerintahan, pendeknya Paradigma Baru.

Daftar Pustaka
Osborne, D., dan Gaebler, T. 2008. Mewirausahakan Birokrasi (Reinventing Government). Teruna Gravika: Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar