Minggu, 01 Januari 2017

SISTEM PEMERINTAHAN PARLEMENTER

SISTEM PEMERINTAHAN PARLEMENTER
-          Ditandai dengan pembentukan kainet syahrir pada november 1945
-          Pada masa RIS, membentuk konstitutsi RIS.
-          Pada demokrasi liberal, pelaksanaan parlementer dilandasi oleh UUDS 1950
-          Ciri zaman ini, sering terjadi pergantian kabinet.
-          Kabinet Natsir (1950-1951), kabinet Sukiman (1951-1952), Kabinet Wilopo (1952-1953), Kabinet Ali Sastroamijoyo I (1953-1955), Kabinet Burhanuddin Harahap (1955-1966) Ali Sastroamidjoyo II (1956-1957), Djuanda/zaken (1957-1959).

Kabinet Natsir
Saat menyusun kabinetnya, ia tidak melibatkan PNI dalam kabinet sehingga PNI menjadi oposisi bersama PKI dan Murba.
Oposisi meuntu diubahnya PP no 39 th 1950 tentang pemiliihan lembaga perwakilan derah, sehingga banyak menteri mengundurkan diri dan Natsi menyerahkan mandatnya kepada presiden pada 21 Maret 1951
Kabinet Sukiman
dibentuk pada 26 April 1951, dengan didukung PNI dan Masyumi,
adanya mosi tidak percaya dengan memasukkan indonesia ke perjanjian Mutual Security Act menyebabkan Ahmad Subarjo mengundurkan diri dan disusul Sukiman pada 25 Feb 1952
Kabinet Wilopo
Dibentuk pada 30 Maret 1952, dengan masuknya PSI dan PSII mendukung kabinet ini.
Dengan tugas pokok menjalankan pemilu , tetapi adanya peristiwa 17oktober 1952 dan peristiwa morawa membuat kabinet ini jatuh
Kabinet Ali Sastroamijoyo I
Dibentuk pada 30 Juli 1953, dengan tujuan melaksanankan pemilu anggota parlemen dan anggota dewan konstituante.
-          Keberhasilan : menyelenggarakan konferensi asia-afrika pada april 1955.
-          Masalah pimpinan TNI AD yang berpangkal 17 oktober 1952 menyebabkan kabinet ini jatuh pada 11agustus 1955
Kabinet Burhanuddin harahap
-          Tugas utamanya menjalankan pemilu.
-          Pada 27 september 1955 berhasil memilih anggota parlemen dan 15 desember1955 untuk memilih dewan konstituante.
-          Setelah berhasil, ia meletakkan jabatannya
Kabinet Ali Sastroamijoyo II
-          Memiliki rencana 5 tahun : irian barat, otonomi, nasib buruh, keuangan dan ekonomi.
-          Kurangtegasnya dalam mengatasi pergolakan membuat masyumi menarik para menteri dari kabinet. Sehingga ali 2 meletakkan jabatanya
Kabinet Juanda
-          Soekarno  berhasil membuat kabinet karya dengan Djuanda yaitu
1. membentuk dewan
2. normalisasi republik
3. pembatalan KMB
4. Perjuangan Irian
5. Mempergiat Pembangunan

-          Berhasil mengubah batas laut 3 mil menjadi 12 Mil dari pulau terlauar



­­EKONOMI+++++
1. Program Benteng : agar pribumi mampu bersaing dengan orang cina dan orang asing.
2. Ali-baba
3. Gerakan Assaat
4. Gunting syarifuddin


SISTEM EKONOMI LIBERAL


Tidak ada komentar:

Posting Komentar